BANDARLAMPUNG – Belasan mahasiswa yang berasal dari 13 negara mengikuti summer program 2019 Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya selama empat hari (30 Juli – 2 Agustus 2019).
Sebanyak tiga belas negara diantaranya yakni Palestina, Somalia, Madagaskar, Afghanistan, Nepal, Kenya, Pakistan, Gambia, dan Republik Kongo. Summer Program 2019 bertema “Discover True Beauty of Hidden Paradise in Indonesia” juga diikuti oleh beberapa siswa/i SMA di Kota Bandar Lampung.
Plt Wakil Rektor IV IIB Darmajaya, Muprihan Thaib, S.Sos., M.M., mengatakan kegiatan summer program merupakan bagian dari memperkenalkan kampus biru Darmajaya ke mancanegara. “Ini adalah kampus Darmajaya yang juga terdapat program internasional yakni international degree, student mobility dan joint research. Di
Darmajaya ada kelas khusus untuk mahasiswa asing yang akan kuliah dalam kelas international degree,” ungkapnya.
Di Darmajaya ini, lanjut dia, terdapat slogan Darmajaya The Best (Takwa, Heart, Empathy, Briliant, Energetic, Simpathy, Trusworthy). “Mahasiswa juga tidak hanya dibekali kemampuan akademis tapi juga diberikan softskill untuk lulusannya. Semoga dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan sampaikan kepada teman-temannya di Darmajaya,” ucapnya.
Ketua Pelaksana Summer Program 2019 IIB Darmajaya, Muhammad Saputra, S.E., M.M., menjelaskan summer program merupakan kegiatan Bagian International Office IIB Darmajaya untuk mengenalkan Provinsi Lampung kepada mahasiswa asing. “Mereka dikenalkan dengan apa saja Provinsi Lampung dari sisi kebudayaan, makanan, pariwisata dan adat istiadat,” ungkapnya.
Setelah pembukaan, lanjut dia, peserta summer program mendapatkan materi tentang ke Lampung-an. ”Semua terkait adat istiadat, pakaian adat, suku, makanan, pariwisata dan tarian. Mereka juga langsung melakukan praktik menari bedana, salah satu tarian khas tradisional Lampung,” ujarnya.
Putra –biasa dia disapa – melanjutkan bahwa mahasiswa asing akan mengenalkan dan menyampaikan kepada rekan-rekan mahasiswa lainnya untuk datang ke Provinsi Lampung. “Kita juga kenalkan kampus biru Darmajaya bila ingin melanjutkan studi program pascasarjana. Begitu juga adik-adik SMA yang ikut dalam summer program ini dapat melihat kampus biru Darmajaya dan selepas lulus bisa menjadi pilihannya dalam melanjutkan ke perguruan tinggi,” bebernya.
Dia menambahkan summer program juga sebagai salah satu peran perguruan tinggi membantu pembangunan Provinsi Lampung dalam bidang pariwisata dan kebudayaan. “Kita bantu pemerintah provinsi Lampung dalam mengenalkan budaya dan pariwisata kepada mahasiswa mancanegara. Kedepan akan menjadi terbuka bahwa rekan-rekan mahasiswa asing lainnya dapat menimba ilmu atau berwisata ke Provinsi Lampung,” tandasnya.
Peserta summer program hari pertama mendapatkan materi mengenai Provinsi Lampung dari Hernadi Priambodo, S.I.Kom., M.I.Kom., dengan langsung melakukan praktik Tari Bedana. Kemudian, belasan mahasiswa asing ini juga menyaksikan perkenalan muli mekhanai Provinsi Lampung 2019 di Transmart dan berfoto bersama Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim.
Selanjutnya, pengenalan makanan khas Lampung juga akan disampaikan Sopiah tentang Seruit dan sambal tempoyak. Peserta juga diajak untuk menikmati keindahan pesisir Lampung ke Pulau Pahawang snorkeling dan melihat keindahan bawah laut.
UKM Bahasa dan DLC Gelar Workshop, Ratusan Mahasiswa Darmajaya Belajar Taklukan TOEFL
BANDARLAMPUNG – Ratusan mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya mengikuti workshop Test of English as a Foreign Language (TOEFL) yang digelar Unit Kegiatan Mahasiswa Bahasa dan Darmajaya Language Center (DLC) Sabtu, (29/7/2019).
Selaku pembicara workshop Koordinator DLC, M Sahli Romadhon S.Pd. memberikan tips dan trik dalam menjawab soal TOEFL. Soal listening, reading, dan structure dibahasnya agar lebih efisien waktu.
Ketua Pelaksana Workshop TOEFL, Galang Tirto Aji Pratama mengatakan bahwa mulanya pelaksanaan TOEFL bekerjasama dengan DLC. “Awalnya pelaksanaan ini untuk internal teman-teman UKM Bahasa tetapi karena saran dari pembimbing agar diadakan untuk mahasiswa Darmajaya,” ungkapnya.
Galang menerangkan bahwa peserta yang ikut dalam workshop dan tes TOEFL sebanyak 200. “Di era globalisasi sekarang TOEFL sangat penting bagi mahasiswa dan hari ini peserta yang berpartisipasi sebanyak 200 mahasiswa/i,” ujarnya.
Ketua UKM Bahasa, Anisa Rizkia Nabila mengatakan bahwa Workshop TOEFL dan tes ini merupakan program kerja baru. “Ini perdana kita adakan untuk membantu mahasiswa dalam memenuhi persyaratan sidang skripsi dengan mengetahui tips dan trik pengerjaan TOEFL. Selama ini mungkin skornya tidak tercapai dan dari workshop ini dapat digapai,” ucapnya.
Dia berharap agar workshop TOEFL ini dapat dilanjutkan tahun kedepan. “Saya ingin workshop ini tahun depan juga dapat digelar lagi,” ujarnya. Sementara, Wakil Rektor III IIB Darmajaya, Muprihan Thaib, S.Sos., M.M., mengatakan TOEFL bukan hanya suatu syarat dalam memenuhi pembelajaran dalam perkuliahan. “Karena nanti akan bermanfaat kedepannya,” ungkapnya.
Di era globalisasi seperti sekarang, kata dia, Bahasa Inggris bukan lagi menjadi keunggulan tapi sudah menjadi kewajiban. “Dulu orang bangga bisa berbahasa Inggris tapi sekarang suatu keharusan terutama dalam era 4.0 dan 5.0,” ujarnya.
Dia menambahkan era sekarang ini siapa yang bisa menguasai bahasa sebanyak-banyaknya maka dapat menguasai dunia. “Kalau Anda ingin diterima di dunia kerja dalam era globalisasi harus menguasai bahasa Inggris,” tandasnya.
Wow, Lulusan Darmajaya Ciptakan Aplikasi Android Pengenalan Fauna 3D
BANDARLAMPUNG – Memberikan edukasi kepada anak-anak agar dapat mengenal fauna Indonesia dilakukan dengan berbagai cara.Salah satunya dilakukan Rian Maulana, S.Kom. dengan membuat Augmented Reality 3D.
Lulusan Teknik Informatika Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya ini meninggalkan sebuah karya yang dapat digunakan untuk orang tua yang ingin mengenalkan jenis fauna kepada anak-anaknya.
Skripsi yang berjudul Implementasi Teknologi Markerless Augmented Reality Pengenalan Fauna di Indonesia berbasis Android pun berhasil diselesaikannya. Rian — biasa dia disapa – sebelumnya tak terpikir untuk membuat augmented reality fauna. “Tadinya sebenarnya bukan fauna tapi rumah adat, baju adat, senjata tradisional,” ungkapnya.
Rian menerangkan berdasarkan saran dari salah satu pembimbing dan pengujinya untuk mengenalkan fauna dari Provinsi Lampung. “Tadinya fauna maskot Lampung yaitu gajah tetapi ditambah dengan mengenalkan masing-masing maskot fauna daerah di Indonesia. Terakhir penguji memberikan saran lagi untuk beberapa saja karena nanti berpengaruh terhadap penggarapannya yang lama,” ujarnya.
Atas hasil masukan tersebut, kata Rian, terdapat sebanyak 16 fauna atau binatang dalam program Markerles AR Fauna di Indonesia garapannya. “Ada hewannya gajah, lumba-lumba, anjing, hiu, kerbau, kucing, buaya, burung, rusa, tarantula, dan zebra. Bisa download di play store dengan nama Markerles AR Fauna di Indonesia,” ujar Rian yang wisuda April 2019 ini.
Ketika selesai download di play store nanti akan terdapat menu awal play, guide, fauna list, quit, dan About. Bisa memilih play untuk memulai bermain dengan fauna pilihan yang tertera dalam menu.
Sebelumnya juga arahkan gadget atau android ke arah permukaan lantai yang tidak rata. “Kalau rata dia tidak akan muncul faunanya, karena markernya tidak terdeteksi dari warna indikator merah kuning hijau tersebut,” kata Rian.
hewan yang dipilih untuk dimainkan gerak-gerak juga mengeluarkan suara sesuai dengan jenis faunanya. Dalam play store, rating dari aplikasi Markerles AR Fauna di Indonesia menunjukkan bintang 5.
Dekan Fakultas Ilmu Komputer IIB Darmajaya, Sriyanto, Ph.D., mengatakan mahasiswa/i Ilmu Komputer dalam pengerjaan skripsi memang sudah menjadi hal biasa dalam membuat program. “Sebagai implementasi selama enam semester menerima materi kuliah dan saat di akhir mahasiswa membuat sebuah program yang menjadi penelitiannya. Mulai dari aplikasi hingga game,” ucapnya.
AR Fauna buatan Rian, kata Sriyanto, merupakan aplikasi android yang diperuntukkan bagi anak-anak dalam mengenal bentuk hewan di Indonesia. “Ini sangat mengedukasi para orang tua dalam mengenalkan binatang kepada anak-anaknya,” tandasnya.